Karyawati swasta di Wonogiri jatuh tersuruk ditendang perampok dalam keadaan tangan terikat serta mulut dilakban. Karyawati namanya Kunthi itu sangat terpaksa menyerahkan uang keseluruhan sejumlah Rp 9 juta lebih sebab diancam akan ditembak mati oleh kawanan perampok, Jumat (28/2/2020).
Kunthi ialah karyawati sisi administrasi satu perusahaan Usaha Dagang(UD) Bangun di Jalan Wonogiri-Ngadirojo, Dusun Brubuh RT 003/RW 001, Desa Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Jawa-Tengah.
Kapolsek Ngadirojo, AKP Subroto membetulkan tindakan perampokan di wilayahnya. "Perampokan berlangsung di Gudang UD Bangun punya M. Sidiq, masyarakat Pandeyan RT 002/RW 003, Desa Pandeyan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, tuturnya . Waktu insiden, di gudang itu ada pegawai administrasi yang tengah kerja.
Pegawai itu namanya Kunthi Suryo Asri, masyarakat Akan Kulon RT 001/RW 002, Desa Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri. Awalannya, saat karyawati itu sedang ada di gudang sendirian tiba-tiba hadir satu mobil Toyota Avanza berpelat nomor B (Jakarta) hadir dengan urutan menghadap ke jalan raya.
Seseorang bercelana pendek, berkaus, serta menggunakan topi hitam keluar dari mobil bertanya air mineral pada Kunthi. Orang itu menyebut dua temannya yang berada di mobil.
Orang yang pertama turun menodongkan senjata api pada Kunthi. Aktor yang lain mengikat tangan serta melakban mulut Kunthi. Beberapa penjahat itu setelah itu meneror akan tembak mati Kunthi serta memaksakan menyerahkan uang . Sebab tidak selekasnya menyerahkan uang , salah seorang dari kawanan penjahat itu langsung menendang karyawati itu sampai jatuh tersuruk.
Salah satunya aktor ambil handphone Kunthi . Ketakutan diancam akan ditembak mati, Kunthi pada akhirnya menyerahkan tas warna kuning berisi uang Rp5.130.000 serta dompet berisi uang Rp4.700.000.
Sesudah memperoleh hasil, aktor cepat-cepat kavur .Kunthi sukses buka ikatan kaki selanjutnya lari keluar rumah lewat pintu samping serta minta pertolongan. Waktu Kunthi keluar, mobil Avanza itu tidak ada.
Kunthi lari ke toko punya Slamet di samping gudang serta ditolong oleh Ali yang ada di toko punya Slamet untuk buka lakban.
“Setelah kami terima laporan dari Slamet, kami mendatangi tempat insiden serta lakukan olah TKP, mencatat jati diri korban serta saksi. Sekarang masih juga dalam step penyidikan,” kata Subroto.
Subroto menjelaskan kerugian karena perampokan itu sampai Rp9.830.000, dengan rincian uang pribadi punya Kunthi Rp4.700.000 serta uang pemilik gudang, Sidiq, Rp5.130.000.
Tidak hanya uang, kerugian yang lain yaitu handphone Vivo Y 93 warna biru, KTP, serta kartu ATM Kunthi, dan kartu BPJS atas nama Adelia Stevanya Tri Suharani. (Suatmadji/win).
0 komentar:
Posting Komentar